Tak Kenal Lelah Merajut Benang Kesuksesan

Suatu malam, aku melihat dan memandangi bintang yang
sangat terang di langit. Nama bintang itu adalah Sirius. Di sebelahnya terdapat
rasi bintang yang paling aku suka yaitu Orion. Sungguh...!!!? Dengan melihat keindahan
langit yang bertabur bintang semakin membuatku terpesona dengan keagungan
ciptaan Allah SWT.
Mendengar suara ibuku, aku langsung menuruti
permintaannya untuk masuk ke dalam rumah dan bergegas pergi ke kamarku untuk segera
tidur dan berharap mendapatkan sebuah mimpi yang sangat indah.
Keesokan harinya, aku pergi ke sekolah. Hari ini aku
sangat bersemangat sekali pergi ke sekolah. Hari ini adalah hari yang
kutunggu-tunggu karena hari ini adalah hari di mana ada bimbingan belajar
astronomi buat OSK (Olimpiade Sains Kabupaten) yang seminggu lagi bakal
diadakan di Balai Kabupaten. Bimbingan ini dilaksanakan seminggu sekali dan
dimulai sejak 3 bulan yang lalu, maka dari itu aku sangat menanti-nantikan hari
ini.
Sesampai di sekolah, aku langsung menuju ke kelas
tercintaku yaitu, kelas X-3.
“Hai Nita, hari ini kamu tampak ceria dan
bersemangat sekali. Ada apa?” tanya Keyla, sahabat karibku.
“Ya iya donk. Setiap hari kita harus menjalani
kehidupan itu dengan ceria dan penuh semangat. Keep your spirit, kawan!”
semburku.
“Halahh.. Aku tahu, pasti gara-gara nanti ada
bimbingan astronomi kan!” tebak Keyla.
“Nah itu udah tahu. Tapi, terkadang aku merasa
minder sama Kak Junior. Kamu tahu sendiri kan, kalau Kak Junior itu juara
harapan 1 OSK astronomi tahun kemarin.” jawabku.
“Iya, Kak Junior memang hebat. Udah pinter, alim,
ganteng, baik, tidak sombong, dan jadi pengurus OSIS pula di sekolah kita. Gak
kayak Si Risma Si tukang bohong itu. Pasti dia masuk peserta OSK gara-gara
menyuap guru, tuh.” tambah Keyla.
“Husshh..Jangan menuduh orang sembarangan. Itu hal
yang tidak baik. Gimana nih, besok kalau olimpiade pasti aku tidak sebanding
dengan Kak Junior yang kelasnya berada satu tingkat di atasku?” kataku.
“Kamu tidak boleh nyerah gitu aja donk. Walaupun
begitu kamu harus terus berusaha, siapa tahu kamu besok bisa mengalahkan dia.”
tutur Keyla.
Aku hanya manggut-manggut saja mendengar penuturan
Keyla.
Sepulang sekolah aku langsung pergi ke Laboratorium
Fisika untuk menjalani bimbel astronomi. Sesampai di sana, laboratorium masih
kosong belum ada seseorang satu pun. Aku pun menyempatkan diri untuk
melihat-lihat miniatur planet-planet yang ditempatkan di ujung laboratorium.
“Nita, apa yang kamu lakukan di situ?” tanya Risma
dengan nada keras yang membuatku terkejut seketika.
“Ahh, tidak. Aku cuma ingin melihat miniatur
planet-planet ini saja.” jawabku.
“Ohhh...gitu ya. Tapi, hati-hati lohh. Jangan sampai
tangan kamu merusak barang mahal itu!” kata Risma dengan pandangan penuh
curiga.
Tidak lama kemudian, Kak Junior datang bersama
dengan Pak Yanuar, guru pembimbing astronomi. Dan bimbingan astronomi pun
dimulai. Kegiatan belajar-mengajar berjalan dengan baik. Kak junior selalu
aktif bertanya dan menjawab soal, hal ini selalu membuatku tambah minder. Tapi,
aku harus tetap bersemangat. Aku akan cepat-cepat mengerjakan soal yang
diberikan Pak Yanuar di papan agar tidak di dahului Kak Junior.
“Ayo, siapa yang bisa mengerjakan soal hukum kepler ini!”
kata Pak Yanuar.
“Saya akan mencobanya, Pak.” kataku.
“Iya Anita, silahkan!!”
Kemudian aku mengerjakan soal di papan dengan
semangat. Tak lama kemudian, Pak Yanuar berkata,”Gimana anak-anak, apa jawaban
yang ditulis Anita sudah betul?”
“Menurut saya, rumus yang digunakan Anita telah
terbalik, seharusnya yang dipangkat tiga itu periodenya bukan jaraknya.” jawab
Kak Junior.
“Memang betul yang dikatakan Junior. Jadi, rumus
yang kamu gunakan itu terbalik, Anita.” tambah Pak Yanuar.
“Ohh, gitu ya. Ma’af saya tadi kurang teliti.” jawabku
dengan muka memerah karena malu.
“Halah... Soal mudah begitu saja tidak bisa, apalagi
kalau soal olimpiade.” ejek Risma.
Hari sudah mulai sore. Akhirnya, Pak Yanuar
mengakhiri pertemuan bimbel astronomi hari ini. Sewaktu berjalan keluar dari
laboratorium, aku masih belum bisa melupakan kejadian tadi.
Tiba-tiba Kak Junior menghampiriku,”Hai Anita.
Kejadian yang tadi lupakan saja, setiap orang kan terkadang selalu punya
kesalahan. Maka, jadikanlah kesalahan itu sebagai pembelajaran yang terbaik.”
“Lho, Kak Junior kok tahu kalau aku masih memikirkan
kejadian tadi.”
“Itu sudah terlihat dari raut wajah kamu, Anita.
Sudah lupakan saja karena seminggu lagi OSK astro akan diadakan. Jadi, kita
harus tetap semangat untuk meraih cita-cita kita!”
“Ok, aku akan tetap semangat kok, Kak!”
“Kamu suka melihat bintang kan! Kebetulan aku punya
dua peta bintang. Ini yang satu aku berikan ke kamu. Kamu mau, kan!!”
“Wah, terima kasih banyak, Kak. Peta bintangnya
sangat bagus.” kataku dengan senang.
“Oh iya, Kalau ada waktu luang, Bagaimana kalau kita
belajar astronomi bersama-sama?”ajak Kak Junior.
“Baik, Kak. Aku setuju.” jawabku dengan senang.
Malam harinya, sambil membawa peta bintang dari Kak
Junior, aku pergi ke halaman rumah untuk mengamati kembali keindahan langit
malam. Malam ini lumayan cukup cerah sehingga hampir semua rasi bintang dapat
teramati dengan baik oleh mata telanjang. Di sebelah utara tampak rasi bintang
Ursa Mayor seolah-olah seperti beruang raksasa yang cukup besar. Sedangkan
tepat di atas rumahku ada rasi bintang Orion yang menggambarkan seorang
pemburu. Rasi bintang ini paling aku suka karena menggambarkan keberanian
seorang pemburu. Tiba-tiba, secara tidak sengaja aku melihat sebuah fireball
(meteor besar yang jatuh sehingga menyerupai bola api besar) yang melintas di
rasi bintang Orion. Sungguh sangat indah dipandang mata.
Tak lama kemudian, ibuku tersayang kembali
menasehatiku seperti hari-hari sebelumnya,”Ayo cepat masuk, Anita. Ini sudah
malam. Sudah berapa kali mama peringatkan kamu.”
“Hehehe...Ma’af, Ma. Anita cuma ingin melihat
keindahan langit malam.”
Sesampai di kamarku, aku masih melihat-lihat sebuah
peta bintang yang diberi oleh Kak Junior. Aku membayangkan betapa luasnya alam
semesta ini. Aku sangat ingin menjadi astronot dan menemukan hal-hal baru yang
belum diketahui umat manusia di jagad raya ini. Makanya, aku harus belajar
dengan giat agar bisa memenangkan OSK. Ini adalah jalanku untuk mewujudkan
cita-citaku itu. Kemudian tidak terasa bahwa aku sudah tertidur pulas sambil
memegang peta bintang tadi.
Seminggu kemudian, saat-saat yang ditunggu telah
tiba. Aku, Kak Junior, dan Risma akan menghadapi soal OSK astronomi di Balai
Kabupaten. Di sekelilingku banyak siswa-siswi jenius yang berasal dari berbagai
macam sekolah favorit. Aku masih memegang soal yang diberikan pengawas lomba
dengan penuh gemetaran. Aku berdoa agar aku bisa mengerjakan soal ini dengan
baik serta mampu menghasilkan hasil yang terbaik buatku.
“Ting Tong. Perhatian.. Perhatian.. Waktu
mengerjakan soal sudah habis. Harap mengumpulkan lembar jawaban dengan tenang kepada
pengawas.”
Kemudian aku mengumpulkan lembar jawabanku kepada
pengawas. Aku berdoa agar bisa mendapatkan hasil terbaik dan beasiswa dari OSK
tersebut.
Seminggu kemudian, aku, Kak Junior, dan Risma
kembali berkumpul di laboratorium Fisika
untuk menanti hasil lomba yang dibawa oleh Pak Yanuar.
untuk menanti hasil lomba yang dibawa oleh Pak Yanuar.
Dan Pak Yanuar mengumumkan bahwa Aku, Kak Junior,
dan Risma mendapatkan hasil yang
maksimal karena sudah berusaha dengan baik.
maksimal karena sudah berusaha dengan baik.
“Selamat Junior dan Anita kamu berhasil menjadi
juara dalam olimpiade ini.
Junior mendapatkan Juara 1 sedangkan Anita mendapatkan juara 2. Dan kamu Risma,
walaupun tidak masuk 10 besar, tidak usah berkecil hati karena sudah berusaha
dengan cukup baik.” kata Pak Yanuar.
Junior mendapatkan Juara 1 sedangkan Anita mendapatkan juara 2. Dan kamu Risma,
walaupun tidak masuk 10 besar, tidak usah berkecil hati karena sudah berusaha
dengan cukup baik.” kata Pak Yanuar.
“Wahh, beneran saya dapat juara 2.” kataku dengan
wajah tidak percaya.
“Betul, Anita.” jawab Pak Yanuar.
“Alhamdulillah..Terima Kasih Ya Allah..Engkau telah
mewujudkan impianku.”
“Selamat Anita, akhirnya kamu mendapatkan hasil yang
maksimal. Aku salut sama kamu.”
kata Kak Junior.
kata Kak Junior.
“Sama-sama, Kak. Aku juga mau mengucapkan Selamat
kepada Kakak.
Kan Kakak yang jadi juara 1. Kak Junior memang hebat.” timpalku.
Kan Kakak yang jadi juara 1. Kak Junior memang hebat.” timpalku.
“Kamu juga hebat, kok.” tambah Kak Junior.
“Kita semua hebat, kok!!!” timpalku.
“Junior dan Anita, kalian berdua juga mendapatkan
beasiswa dari Kejuaraan ini serta berhak
mengikuti OSP (Olimpiade Sains Provinsi) astronomi.” kata Pak Yanuar.
mengikuti OSP (Olimpiade Sains Provinsi) astronomi.” kata Pak Yanuar.
“Selamat ya, Anita. Kamu memang hebat. Ma’af bila
aku selalu congkak terhadap kamu.”
kata Risma.
kata Risma.
“Iya, tidak apa-apa kok. Ma’afin aku juga bila aku
punya kesalahan kepada kamu.” kataku.
“Thanks ya, Anita. Kamu memang temanku yang paling
baik.” kata Risma.
Akhirnya, kami bertiga merasa bahagia karena telah
membawa nama baik sekolah
dalam OSK Astronomi. Seluruh komponen sekolah juga memberikan penghargaan kepada aku
dan Kak Junior. Aku akan menjadikan OSK ini sebagai perintis menuju masa depanku yang
cerah. Dan Risma juga sudah tidak memusuhiku lagi, sekarang kami berdua menjadi teman akrab.
dalam OSK Astronomi. Seluruh komponen sekolah juga memberikan penghargaan kepada aku
dan Kak Junior. Aku akan menjadikan OSK ini sebagai perintis menuju masa depanku yang
cerah. Dan Risma juga sudah tidak memusuhiku lagi, sekarang kami berdua menjadi teman akrab.
0 komentar:
Posting Komentar